Manusia adalah makhluk yang memiliki akal budi. Manusia juga merupakan makhluk yang aktif dan mencoba untuk membentuk gagasannya dari informasi-informasi yang diterimanya melalui panca indera. Setidaknya seperti itulah apa yang dipahami oleh filsuf abad ke-18, David Hume.
David Hume dianggap sebagai salah satu filsuf Skotlandia yang paling berpengaruh. Filsafatnya cukup sistematis dan juga memengaruhi beberapa pemikir besar setelahnya. Prinsip filsafat utama yang mendasari gagasannya adalah empirisme, skeptisisme, dan naturalisme.
Dia percaya bahwa apa yang kita ketahui pada akhirnya berasal dari pengalaman (empirisme); bahwa semua kepercayaan harus dipertanyakan secara menyeluruh sebelum dapat diterima sebagai pengetahuan (skeptisisme); dan bahwa dunia dan pengalaman manusia tidak memerlukan penjelasan supernatural (naturalisme).
Dengan menggabungkan ketiga konsep dasar di atas, Hume sampai pada beberapa kesimpulan yang tidak biasa tentang pengetahuan dan prinsip kausalitas. Meskipun gagasannya terbukti memiliki pengaruh pada para filsuf-filsuf setelahnya, filsafatnya tidak dapat terlepas dari ragam kontroversi di masanya.