Apakah Matematika Ditemukan atau Diciptakan?

Author: Rafli

Matematika adalah instrumen yang sangat diperlukan dalam banyak penelitian, tidak terkecuali penelitian filsafat. Sebab, bagaimanapun matematika merupakan salah satu cabang logika dan semua konsep matematika—baik itu aritmatika maupun aljabar—dapat didefinisikan dalam bentuk konsep-konsep logika. Namun dalam artikel ini, kita tidak akan belajar tentang matematika, melainkan menjawab pertanyaan dalam tajuk di atas, yaitu apakah matematika diciptakan atau ditemukan.

Apakah kita menciptakan matematika untuk memahami alam semesta atau matematika adalah bahasa alam semesta itu sendiri? Ini adalah pertanyaan yang membuat banyak filsuf berkonflik satu sama lain. Olehnya, perdebatan ini merupakan salah satu topik filsafat yang paling menarik dan kompleks.

Di satu sisi ada yang berpendapat bahwa matematika adalah ciptaan manusia; sistem simbol dan aturan yang dibuat oleh manusia untuk mewakili dan mengatur konsep-konsep abstrak. Di sisi lain, ada yang berpendapat bahwa matematika bersifat universal dan eksis secara independen dari kesadaran manusia dan bahwa kita hanya menemukan dan menyingkap kebenarannya.

Tidak ada satu jawaban yang “benar” untuk pertanyaan tersebut. Jawabannya pada akhirnya tergantung pada keyakinan dan pengalaman mereka. Oleh karena itu, dalam artikel kali ini, untuk menuntaskan pertanyaan dalam judul di atas—atau paling sedikit mengurangi kompleksitas pertanyaan tersebut, saya akan mengulas persoalan ini melalui perspektif dari tiga filsuf yang berbeda: Plato, Immanuel Kant dan L.E.J Brouwer.