Awalnya saya berencana untuk mengawali tulisan ini dengan ulasan yang panjang lebar tentang apa itu filsafat dan definisi menurut para tokoh Yunani Kuno. Tetapi tiba-tiba saya berpikir kembali dan bertanya, untuk apa? Untuk dihafalkan? Bukankah sudah banyak buku yang membahas hal itu?
Akhirnya saya memutuskan untuk tidak ingin membahas hal tersebut lagi. Di samping saya juga menyadari bahwa masih banyak hal yang belum saya pahami dari pemikiran-pemikiran yang berkembang sepanjang sejarah filsafat, sehingga mungkin jika saya memaksakan diri untuk menjelaskannya maka saya mungkin sekadar menjiplak buku-buku tertentu, alih-alih melakukan refleksi terhadapnya.
Mengenai pertanyaan pada tajuk di atas—apa yang menarik dari filsafat—tentunya yang saya maksud adalah makna menarik ‘menurut saya’. Jadi pandangan ini sangat subjektif. Meskipun demikian, sebenarnya saya berharap tulisan ini tidak hanya bersifat subjektif, tetapi juga provokatif, sehingga setelah Anda membaca tulisan ini Anda menjadi tertarik kepada filsafat dan bersedia untuk mendalaminya.
Filsafat bagi saya adalah sebuah tantangan; tantangan untuk tidak hidup secara mekanis, ikut-ikutan, taqlid dan ‘mengalir’ tanpa tahu kemana arah-tujuannya, seperti yang hari ini disebut dengan FOMO (Fear of Missing Out). Socrates pernah mengatakan satu jargon yang sangat terkenal: “The unexamined life is not worth living.” (Kehidupan yang tidak teruji adalah kehidupan yang tidak layak dijalani).