Hasil penelitian Prof. Richard Lynn, pakar psikologi dari Universitas Ulster Inggris yang dipublikasikan Juni 2008 lalu tentang degradasi kepercayaan kepada Tuhan pada orang-orang zaman modern sangat menarik. Menurut Lynn, keyakinan terhadap agama orang-orang modern saat ini sudah sangat menurun. Penurunan ini sebetulnya sudah terlihat mulai abad 20 dan kecenderungannya terus berlanjut. Penyebabnya, tulis Lynn, karena meningkatnya kecerdasan manusia.
Lynn mengungkapkan, sewaktu masih di sekolah dasar, kebanyakan manusia masih percaya kepada Tuhan. Namun ketika menginjak dewasa, saat mana kecerdasan mereka meningkat, mulai banyak yang ragu akan keberadaan Tuhan. Para akademisi, tulis Lynn seperti diberitakan harian Inggris Daily Telegraph (13/6/08), lebih kecil kemungkinannya percaya kepada Tuhan dibanding orang-orang lainnya.
Penelitian Lynn juga didukung oleh hasil survei Royal Society, Inggris. Di kalangan akademisi Inggris, berdasarkan survei Royal Society, hanya 3,3 persen orang yang percaya kepada Tuhan. Sedangkan di masyarakat umum, yang percaya kepada Tuhan 68,5 persen. Polling lainnya oleh American National Academy of Science terhadap masyarakat akademisi Amerika Serikat pada tahun 1990 menunjukkan, hanya 7 persen di antara mereka yang percaya kepada Tuhan.
“Kenapa lebih sedikit akademisi yang percaya kepada Tuhan dibandingkan populasi umum?” Tanya Lynn. Ini terjadi, kata Lynn, semata-mata karena faktor kecerdasan (IQ). Beberapa studi dan polling yang dilakukan oleh Gallup — sebuah lembaga survei paling terkenal di AS — mengenai kepercayaan kepada Tuhan di masyarakat umum memperlihatkan bahwa mereka yang mempunyai IQ lebih tinggi cenderung tidak percaya pada Tuhan, kata Lynn kepada majalah Times Higher Education.