Spiritualitas Sebagai Esensi Agama

Author: Moh Rasyid

Spiritualitas Sebagai Esensi Agama

Spiritual, memang bukan agama demikian juga sebaliknya, namun di antara keduanya memiliki hubungan yang sangat erat, bahwa setiap manusia sadar akan adanya suatu entitas super power yang melebihi dari segala yang ada. Entitas super power inilah yang dianggap sebagai asal segala yang ada sampai akhirnya manusia beragama (bertuhan) kepada yang dianggap berkuasa tersebut. Di sini hakikat beragama adalah ketundukan, ikatan, kepasrahan, dan keterkaitan kepada yang absolute.

Agama mengajarkan dan memberikan petunjuk bagi pemeluknya dalam menjalankan prosesi atau ritual keagamaan, khususnya berkaitan dengan mengasah jiwa dan hati manusia untuk mengenal Tuhannya dan proses tersebut sering kali dikaitkan dengan spiritual.

Namun begitu, beragama, betapapun melibatkan fisik dalam ritual-ritualnya, adalah urusan “rumah”, urusan hati yang ada di dalam diri. Urusan rohani. Ritual seperti sholat dan haji, seberapapun pentingnya dalam kehidupan keagamaan, adalah simbol. Paling jauh adalah aktivitas yang membantu pelakunya mengoperasikan kerohaniannya dengan lebih baik. Betapapun juga terkait etika, hukum, politik, dan soal-soal profan lainnya, puncak keberagamaan selalu ada dalam rohani/spiritualitas. Jadi agama dan spiritualitas adalah hal yang terintegrasi dalam diri manusia dan tidak dapat terpisah diantara keduanya.

Ketimbang ritual, spiritualitas adalah esensi penting agama. Spiritualitas adalah hubungan antara yang Maha Kuasa dan hambanya, tergantung dengan kepercayaan yang dianut oleh individu.