Pergi-Merelakan

Author: Moh Rifky


MERELAKAN....
awak hendak berangkat 
dan mengikhlaskan asmara bersama. jagalah dirinya 
seperti awak memelihara batinmu.
biarpun mengiris batin, 
awak akan bertahan dengan semua duka yang menembus batin. meskipun,
sebenarnya duka ini tak ada harganya 
ketimbang kegembiraanmu.

Garis Tangan

MENGAPA,
awak tak seberuntung mereka,
kadang menuntut sesuatu yang ingin awak rasakan? namun 
tak kunjung terjelma di batin hidup.
apakah awak salah berharap keadilan?
bukankah kita ialah 
orang yang layak mendapat kepuasan?
andaikan ini berangkaian dengan hukum alam, mengapa hukum alam—kian berpihak pada mereka;
lalu hanya awak yang merasakan kepahitan hidup.

Merampas Hak

JANGANLAH engkau menodong apa yang menjadi sahihnya. 
karena engkau 
tak mempunyai hak atas apa yang ia miliki. cemburu dan penuh emosi 
itu adalah sifat 
yang sebaiknya tak pernah ada, 
namun segenap menjadi hasrat 
dan egomu buat memperoleh apa 
yang sebaiknya tidak dimiliki orang yang mempunyai hak 
untuk memperolehnya.

Drama Yang Tak Kunjung Berakhir

CUKUPKAN lah atas segenap kisah ini, 
awak tak becus memerani kisah 
yang tak usai. sudah cukup 
awak menjelma tokoh 
protagonis, biarkan
lah awak menjelma 
tokoh antagonis. 
biar mereka juga merasakan 
arti kepahitan—dan 
biarkan awak 
tertawa dengan 
semua penderitaanmu;
ha
ha
ha
ha....

Pelampiasan

LEPASKAN segala bahara yang ada. 
pikirkanlah apa yang membuat engkau tenang. 
kadang kala dengan melakukan ini 
akan membuat batin 
dan raga menjadi tenang, 
bebas dan tertawa lepas seolah tak pernah menanggung keterpurukan. 
lepaskanlah... 
jangan biarkan baharamu terus menumpuk.
dengan seperti ini awak merasa bebas 
dari keterpurukkan yang selama ini membuat awak lemah 
tak berdayah.
Moh. RifkyMahasiswa IAIN Palu.