Tentang Kepedulian dan Kepalsuannya

Author: Moh Rasyid

Sebelum saya berbicara mengenai judul di atas, alangkah baiknya kita memikirkan kembali mengenai defenisi kita tentang 'kepedulian'.

Bagi beberapa orang, ada yang mengatakan bahwa rasa peduli adalah hal yang didasari atas empati. Empati, dalam pengertian ini, ialah saat di mana manusia melihat dunia dari sudut pandang orang lain. Rasa peduli bergerak lebih jauh dengan memikirkan apa yang menjadi kebutuhan orang lain, dan juga dengan memikirkan tindakan nyata apa yang bisa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Namun demikian, bagi saya rasa peduli itu selalu didasari atas kecemasan manusia terhadap diri mereka sendiri—apabila tidak melakukannya. Sigmund Freud, salah seorang psikoanalisis—pun memiliki teori bahwa manusia selalu dikendalikan oleh kecemasan yang dikelola—oleh suatu entitas yang disebut ego—semata-mata sekadar untuk memenuhi tuntutan Id atau super-ego.

Jadi, pada dasarnya sikap peduli kita digerakkan oleh sisi kecemasan kita sendiri. Jika kecemasan kita tidak ada, maka kita tidak akan mau bergerak untuk peduli pada orang lain.