Tatapan Laki-Laki: Bagaimana Tubuh Perempuan Menjadi Objek Pemuas


Sejak kecil saya diajarkan bahwa tubuh perempuan merupakan sesuatu yang erotis. Itulah mengapa—adalah pemahaman umum bahwa tubuh perempuan merupakan hal yang terlarang untuk diperlihatkan. Karena banyak yang menilai bahwa ketika laki-laki melihat bentuk tubuh perempuan maka itu akan memancing nafsu mereka. Seolah tubuh perempuan semata-mata hanya menjadi objek pemuas mata dan syahwat kaum Adam.

Jadi, ketika seseorang berbicara mengenai seks, hal yang pertama kali muncul di benak orang-orang adalah—tubuh perempuan. Begitu juga ketika kita membahas tubuh perempuan, maka yang pertama kali muncul dalam benak adalah seks. Karena itu, bagi perempuan yang terlahir dengan bentuk tubuh ideal (dalam pandangan masyarakat) seperti, memiliki payudara besar atau bokong yang besar—membuat pemahaman tubuh ideal tersebut dikonseptualisasikan menjadi sebuah rambu bahwa si perempuan tengah menarik perhatian laki-laki dan/atau sedang memancing nafsu mereka. 

Maka adalah hal wajar jika tetiba laki-laki tersebut menggoda atau melecehkan si perempuan, dan kesalahan cenderung dijatuhkan pada tubuh perempuan yang konon dinilai mengundang nafsu laki-laki. 

Secara general, hal ini juga tak jauh berbeda dengan para perempuan yang mengenakan pakaian tertutup seperti hijab. Bahkan, meskipun si perempuan sudah mengenakan pakaian tertutup sekali pun, pelecehan tetap akan terjadi—dan entah mengapa secara misterius yang kerap disalahkan ialah perempuan itu sendiri. Ini menunjukkan bahwa dengan atau tanpa pakaian yang tertutup, pun di dunia ini perempuan selalu diposisikan sebagai objektifikasi seksual.