Loading...
Sisa-sisa Napas dari Ilahi

TUBUH terpaku di ruang paling bisu
merasakan cumbu anila bak sembilu
menusuk raga hingga menembus rangka
tergeletak menahan perihnya luka

kepada siapa jiwa-jiwa 'kan mengadu
kepada siapa tertumpahkan derita yang membelenggu
kala daksa hanya tinggal sebatang kara
tak ada bahu walau sekadar merapatkan kepala

di bawah remang-remang malam berselimut sepi,
aku memeluk lebam yang tak kunjung pulih
membungkam jeritan yang bersemayam dalam diri
bersama sisa-sisa napas dari Ilahi

Palu, 23 Oktober 2021

Tsunami

28 September 2018,
di kala senja
isak tangis tertumpah di kaki nabastala
ketika tanah berguncang dahsyat di jantung kota
diikuti gelombang nan menjulang ke angkasa

ombak menghantam diri ke daratan
menghancurkan banyak bangunan
menghanyutkan ribuan insan
membuat semuanya
terbenam

retakkan belanta mulai terjadi di mana-mana
memakan ribuan nyawa dalam seketika
teriakan jeritan memecah cakrawala
bumiku bermandikan nestapa

manusia terbengkalai,
porak poranda
ingin berlari, namun tak kuasa
hanya bisa merayap di atas saudara
menyelamatkan diri dari alam yang murka

Di atas ancala mereka mengungsi
Dengan rasa takut yang selalu menyelimuti
Aroma busuk bangkai tercium sana sini
Membuat tangisan tak bisa berhenti

Palu, 12 Juli 2020

Sang Legenda

SUKA duka kehidupan merasuk dalam pena
mengalirkan tinta dengan sejuta warna
menciptakan susunan diksi nan penuh makna
lahirkan limpahan karya penuh pesona

Chairil Anwar, namamu telah melegenda
tersohor hingga ke mancanegara
kebanggaan Indonesia dalam dunia sastra
berkat kelihaian tarian jemari dalam melukiskan aksara

goresan yang tercipta takkan pudar ditelan masa
tetap abadi dan bersemayam dalam jiwa
meski tulang belulang telah menyatu di bawah pusara
engkau tetap hidup di hati para pujangga

gubahan puisi kaya akan inspirasi
menggugah semangat dalam berliterasi
seuntai harapan meninggi dalam sanubari
semoga kelak langkahmu dapat kuikuti

Palu, 13 Agustus 2021

Seuntai Doa di Awal Waktu

MENTARI belum keluar dari persembunyian
embun masih melekat erat di dedaunan
netra terbuka lebar menyambut panggilan-Nya
menjemput keberkahan sebelum pagi menyapa

hidup di tanah orang tak selamanya bahagia
kerasnya kehidupan kadang menciptakan dusta
menampilkan senyuman seindah bianglala
padahal hati dipenuhi luka

jiwa semangat 'kan terus mengiringi
menuntut ilmu ke jenjang nan tinggi
meski beribu duri menghalangi
demi keluarga, akan tetap kulewati

di atas sajadah putih kuangkat jemari
melangitkan doa sebening embun pagi
semoga hasilku kelak mereka nikmati
hingga dapat membawa sampai ke tanah suci

Palu, 26 Februari 2021

Cinta Abadi

PUTIHNYA cinta tersemai sejak dahulu
sekarang pun masih terawat selalu
takkan pernah layu termakan waktu
tetap utuh dan selalu untukmu

renjana tak pernah mati dalam sanubari
meski alam kita tak sama lagi
engkau masih bertahta dalam hati
tetap abadi dan takkan terganti

kasih...
kini dalam ruang paling bisu
ku terpaku menatap potret wajahmu
lagi-lagi rindu menghunjam kalbu
menjadikan suasana penuh pilu

hanya doa yang mampu kulangitkan
semoga kelak kita akan disandingkan
di mahligai paling suci
di tempat terbaik menurut Ilahi

Palu, 30 Januari 2021

Marsya Fitri Yusuf Mandar Mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris di UIN DK Palu
Lebih baru Lebih lama