MERELAKAN....
awak hendak berangkat
dan mengikhlaskan asmara bersama. jagalah dirinya
seperti awak memelihara batinmu.
biarpun mengiris batin,
awak akan bertahan dengan semua duka yang menembus batin. meskipun,
sebenarnya duka ini tak ada harganya
ketimbang kegembiraanmu.
awak hendak berangkat
dan mengikhlaskan asmara bersama. jagalah dirinya
seperti awak memelihara batinmu.
biarpun mengiris batin,
awak akan bertahan dengan semua duka yang menembus batin. meskipun,
sebenarnya duka ini tak ada harganya
ketimbang kegembiraanmu.
Garis Tangan
MENGAPA,awak tak seberuntung mereka,
kadang menuntut sesuatu yang ingin awak rasakan? namun
tak kunjung terjelma di batin hidup.
apakah awak salah berharap keadilan?
bukankah kita ialah
orang yang layak mendapat kepuasan?
andaikan ini berangkaian dengan hukum alam, mengapa hukum alam—kian berpihak pada mereka;
lalu hanya awak yang merasakan kepahitan hidup.
Merampas Hak
JANGANLAH engkau menodong apa yang menjadi sahihnya.karena engkau
tak mempunyai hak atas apa yang ia miliki. cemburu dan penuh emosi
itu adalah sifat
yang sebaiknya tak pernah ada,
namun segenap menjadi hasrat
dan egomu buat memperoleh apa
yang sebaiknya tidak dimiliki orang yang mempunyai hak
untuk memperolehnya.
Drama Yang Tak Kunjung Berakhir
CUKUPKAN lah atas segenap kisah ini,awak tak becus memerani kisah
yang tak usai. sudah cukup
awak menjelma tokoh
protagonis, biarkan
lah awak menjelma
tokoh antagonis.
biar mereka juga merasakan
arti kepahitan—dan
biarkan awak
tertawa dengan
semua penderitaanmu;
ha
ha
ha
ha....
Pelampiasan
LEPASKAN segala bahara yang ada.pikirkanlah apa yang membuat engkau tenang.
kadang kala dengan melakukan ini
akan membuat batin
dan raga menjadi tenang,
bebas dan tertawa lepas seolah tak pernah menanggung keterpurukan.
lepaskanlah...
jangan biarkan baharamu terus menumpuk.
dengan seperti ini awak merasa bebas
dari keterpurukkan yang selama ini membuat awak lemah
tak berdayah.
Moh. Rifky, Mahasiswa IAIN Palu.
Penulis